Konpers Keberangkatan BSMI ke Gaza

Jakarta, 22/11/2012. Hari kesembilan sejak serangan Israel ke Gaza 14 November lalu (1 Muharram 1434 H), kabar baik dirasakan Palestina karena gencatan senjata dikabulkan oleh pihak Israel. Meski begitu, bantuan ke Gaza terus dilancarkan.

Termasuk Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) yang telah mengagendakan keberangkatan tim kemanusiaan ke Gaza pada Selasa, 27 November mendatang. “Pemberangkatan ini kami jadikan dua gelombang. Tim pertama, tim aju, sejumlah dua orang dan akan disusul oleh tim inti sejumlah lima belas orang. Karena sesuai dengan pengalaman kami sebelumnya, pengalaman 2009 dan 2010, kami melakukan dengan pola yang sama agar lebih efisien dan bantuan yang diberikan sesuai kebutuhan.” Jelas Muhammad Djazuli Ambari SKM M.Si, Ketua Umum BSMI dalam konferensi pers yang digelar Kamis (22/11) siang.

Tim aju yang terdiri dari Djazuli dan Lucky Pransiska, relawan, akan membantu rakyat Palestina dengan menyalurkan bantuan alat-alat kesehatan berupa alat orthopedi senilai USD 60.000 dan mendata kebutuhan serta perkembangan terbaru yang terjadi di Gaza. Sedangkan tim kedua akan diberangkatkan setelah tim aju kembali ke Indonesia. Terdiri atas dokter-dokter spesialis yang akan mendukung kegiatan operasi di Shifa Hospital Gaza, memberikan bantuan alat orthopedi, alat anestesi dan alat-alat operasi lainnya, bantuan obat-obatan, pelatihan perawatan luka korban perang metode stem cell (teknologi kultur jaringan plus alatnya), serta penjemputan 12 warga Gaza penerima program beasiswa BSMI kerja sama dengan Kemendikbud RI.

“Mereka membutuhkan obat dan alat kesehatan, karena alat kesehatan masuknya sulit. Obat atau alat kesehatan yang seharusnya cukup untuk beberapa bulan, karena serangan Israel bisa habis dalam waktu mingguan bahkan dalam hitungan hari. Oleh karena itu, bantuan seperti ini yang dibutuhkan dan kita kirimkan.” Jelas dr. Basuki Supartono, Dewan Pembina BSMI yang juga menjadi narasumber di konferensi pers BSMI, ”Yang kita gunakan ini dana ummat. Pengiriman pertama yang hanya terdiri dari dua orang dan pola dua gelombang keberangkatan ini demi menghemat dana agar lebih bermanfaat dan efektif . Bantuan pun dimaksimalkan tepat guna.” tutupnya. (ziy)

Sumber : http://bsmi.or.id

Reply