BSMI.OR.ID – Jakarta. Minggu siang (24/2) lalu, BSMI menggelar konferensi pers yang berjudul ‘BSMI Kirim Tim Kemanusiaan ke Daerah Eks Bencana Mentawai dan Wasior serta Wilayah Konflik Palestina dan Suriah’. Konferensi Pers yang digelar lepas sidang Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA) tersebut, bertempat di Hotel Alia Matraman, membahas tentang misi kemanusiaan di dalam dan luar negeri.
Dalam konferensi pers ini, hadir relawan-relawan yang diberangkatkan. Antara lain, Ust. Wardani Abdullah Umar yang akan berangkat ke Mentawai. Syekh Abdul Qadir dan Ust. Nurhuda (Radio Rodja) yang berangkat ke Palestina. Dan Muhammad Faiz, relawan yang akan diberangkatkan ke Suriah pada awal Maret mendatang.
Tim kemanusiaan untuk daerah Mentawai dan Wasior merupakan program tindak lanjut BSMI paska bencana banjir bandang dan tsunami yang terjadi di dua daerah tersebut dua tahun yang lalu. Maka tim kemanusiaan ini bersifat pengabdian masyarakat dan relawan yang diberangkatkan merupakan perwakilan relawan medis dan psikososial. Hal ini menurut apa yang dituturkan Sekjend BSMI, Muhammad Rudi yang memegang program tersebut.
Sementara itu, pada Senin (25/2), dua relawan BSMI telah bertolak menuju Gaza – Palestina dengan agenda melanjutkan pemberian bantuan untuk rakyat Palestina. Kali ini, BSMI membawa 100 kg bantuan obat-obatan dan alat-alat kesehatan. Selain membawa bantuan, relawan BSMI akan mengunjungi KBRI serta kementerian pendidikan Palestina untuk mematangkan proses penjemputan mahasiswa Palestina program beasiswa unggulan ke Indonesia.
Seperti telah diketahui masyarakat dunia, konflik di Suriah masih bergejolak. Untuk itu, BSMI bersiap mengirimkan tim aju yang terdiri dari relawan medis dan logistik Maret mendatang. “Kami persiapkan tim aju berangkat ke Suriah, dengan dokter yang akan membantu menangani korban konflik dan relawan logistik yang membawa bantuan Indonesia untuk Suriah. Mengapa tim aju? Hal ini merupakan gaya BSMI yang dimaksudkan agar bantuan yang diberikan bisa tepat guna dan sasaran. Karena tim aju juga akan mensurvey kondisi terakhir disana dan memantapkan jalur aman untuk kemudian tim BSMI berikutnya bisa merapat setelahnya.” ujar Dr. Basuki Supartono pembina BSMI, “Saat ini kondisi Suriah lebih parah dari Palestina, tidak mudah (bantuan) untuk masuk kesana.” tambahnya. (/bsmi)
Reply